Beranda | Artikel
Amar Maruf Nahi Munkar
Jumat, 20 September 2019

Bersama Pemateri :
Ustadz Abu Ya’la Kurnaedi

Amar Ma’ruf Nahi Munkar merupakan kajian Islam ilmiah yang disampaikan oleh Ustadz Abu Ya’la Kurnaedi, Lc. dalam pembahasan Kitab Ahsanul Bayan min Mawaqifi Ahlil Iman. Kajian ini disampaikan pada 5 Dzul Qa’idah 1440 H / 08 Juli 2019 M.

Download juga kajian sebelumnya: Hadits Tentang Shalat Berjamaah di Masjid

Kajian Tentang Amar Ma’ruf Nahi Munkar – Kitab Ahsanul Bayan

Sesungguhnya sesuatu yang sangat memprihatinkan dizaman ini adalah nampaknya kerusakan di daratan dan di lautan dengan sebab tangan-tangan manusia. Riba menyebar di berbagai tempa, tersebarnya perzinahan, pasar-pasar dipenuhi oleh wanita-wanita yang berpakaian tapi telanjang, khamr diminum di negeri-negeri kaum muslimin, shalat ditinggalkan, banyak terjadi putus silaturahim.

Apa sebab itu semua?

Syaikh Rahimahullah berkata bahwa itu semua disebabkan karena umat Islam meninggalkan tugasnya dan meninggalkan amalnya yang mereka dikeluarkan di tengah-tengah manusia untuk beramar ma’ruf nahi mungkar.

Amar ma’ruf artinya memerintahkan perbuatan baik, nahi munkar tugasnya mencegah kemungkaran. Ini tugas umat Islam. Di dalam surat Ali-Imran ayat yang ke-110 Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

كُنتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّـهِ ۗ

Kalian adalah sebaik-baik umat yang dikeluarkan untuk manusia, kalian memerintahkan perbuatan baik dan mencegah manusia dari kemungkaran dan kalian beriman kepada Allah.” (QS. Ali-Imran[3]: 110)

Penulis berkata, “Apabila kaum muslimin meninggalkan amar ma’ruf nahi munkar, yang terjadi akan banyak sekali maksiat dan dosa. Kemudian yang terjadi adalah kerusakan di daratan dan di lautan. Apabila sudah banyak maksiat dan dosa, umat akan binasa. Allah Subhanahu wa Ta’ala telah mengabarkan kepada kita bahwa tidak ada suatu kaum atau suatu umat pun yang binasa melainkan disebabkan karena dosa yang mereka lakukan.”

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam surat Al-An’am ayat yang ke-6:

فَأَهْلَكْنَاهُم بِذُنُوبِهِمْ

Kami binasakan mereka dengan sebab dosa-dosa mereka.” (QS. Al-An’am[6]: 6)

Jadi, dosa-dosa mereka adalah Sebab kebinasaan mereka.

Meninggalkan Amar Ma’ruf Nahi Munkar Sebab Kehinaan dan Kehancuran

Dalam sebuah hadits yang dikeluarkan oleh Bukhari dan Muslim, dari Ummul Mukminin Zainab bintu Jahsy -semoga Allah meridhai beliau- suatu saat Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam masuk menemui beliau dalam keadaan takut dan Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berkata:

لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ، وَيْلٌ لِلْعَرَبِ مِنْ شَرٍّ قَدِ اقْتَرَبَ، فُتِحَ الْيَوْمَ مِنْ رَدْمِ يَأْجُوْجَ وَمَأْجُوْجَ مِثْلُ هَذِهِ (وَحَلَّقَ بإِصْبَعِهِ اْلإِبْهَامَ والَّتِي تَلِيْهَا) فَقَالَتْ زَيْنَبُ بِنْتُ جَحْشٍ: فَقُلْتُ: يَا رَسُـوْلَ اللهِ أََنُهْلِكُ وَفِيْنَا الصَّالِحُوْنَ؟ قَالَ: نَعَمْ، إِذَا كَثُرَ الْخَبَثُ.

Laa Ilaaha Illallaah, kecelakaan bagi kaum Arab karena keburukan telah dekat, pada hari ini telah dibuka dari benteng Ya’juj dan Ma’juj seperti ini.” (dalam riwayat yang lain Rasul Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam membentuk angka 10). Zainab binti Jahsy berkata, “Aku bertanya, ‘Wahai Rasulullah, apakah kami akan binasa sementara di antara kami masih ada orang-orang yang shalih?’ Beliau menjawab, ‘Ya, apabila telah banyak perbuatan maksiat.`” (HR. Bukhari Muslim )

Ini menunjukkan bahwa ya’juj dan ma’juj itu ada dan mereka seperti apa yang dikabarkan dalam Al-Qur’an dan hadits bahwa mereka akan keluar dan membuat kerusakan. Dan Rasul yang mulia ‘Alaihish Shalatu was Salam bahwa mengabarkan keburukan sudah dekat.

Syaikh berkata, “Wahai umat Islam, apabila kita meninggalkan amar ma’ruf nahi munkar, maka laknat akan menimpa kita, kehinaan akan menimpa kita. Rasul Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengaitkan antara kehinaan dengan maksiat. Maksiat adalah pokok dari kehinaan dan kehancuran.”

Rasul kita Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda dalam hadits yang diriwayatkan Imam Abu Dawud dan yang lainnya:

إِذَا تَبَايَعْتُمْ بِالْعِيْنَةِ وَأَخَذْتُمْ أَذْنَابَ الْبَقَرِ وَرَضِيْتُمْ بِالزَّرْعِ وَتَرَكْتُـمُ الْجِهَادَ سَلَّطَ اللهُ عَلَيْكُمْ ذُلاًّ لاَيَنْزِعُهُ شَيْئٌ حَتَّى تَرْجِعُواْ إِلَى دِيْنِكُمْ.

“Apabila kalian melakukan jual beli dengan riba dan memegang ekor-ekor sapi, ridha dengan bercocok tanam dan meninggalkan jihad, niscaya Allah Subhanahu wa Ta’ala menimpkan kehinaan kepada kalian. Dan Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak mencabut keinginan itu sehingga kalian kembali kepada agama kalian.” (HR. Abu Dawud)

Menegakkan Amar Ma’ruf Nahi Munkar adalah Amal Umat Islam

Kehinaan selalu bersama maksiat. Dan kehinaan mana yang lebih besar yang kita sekarang berada padanya? Maksiat mendatangkan laknat. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam surat Al-Maidah ayat 78 sampai 79:

لُعِنَ الَّذِينَ كَفَرُوا مِن بَنِي إِسْرَائِيلَ عَلَىٰ لِسَانِ دَاوُودَ وَعِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ ۚ ذَٰلِكَ بِمَا عَصَوا وَّكَانُوا يَعْتَدُونَ ﴿٧٨﴾

“Dilaknatlah orang-orang kafir dari kalangan Bani Israil dengan lisan Daud dan Isa bin Maryam. Yang demikian itu karena perbuatan maksiat mereka dan mereka melampaui batas.”

Lalu Allah berfirman:

كَانُوا لَا يَتَنَاهَوْنَ عَن مُّنكَرٍ فَعَلُوهُ ۚ لَبِئْسَ مَا كَانُوا يَفْعَلُونَ ﴿٧٩﴾

Mereka tidak saling mencegah perbuatan kemungkaran yang mereka lakukan, alangkah buruk perbuatan yang mereka perbuat itu.” (QS. Al-Maidah[5]: 79)

Oleh karena itu saudaraku, menegakkan amar ma’ruf nahi munkar ini adalah amal umat Islam. Dan walaupun kita adalah manusia-manusia yang kurang atau kita masih banyak melakukan kelalaian,kita harus tetap menegakan amar ma’ruf nahi munkar. Karena tidak ada orang yang sempurna.

Syaikh Rahimahullah berkata, “Perhatikanlah keadaan kita wahai hamba-hamba Allah, ada diantara kaum muslimin yang melihat anaknya tidak shalat ketika di rumah, dia tidak mengingkarinya. Dia juga melihat putrinya keluar rumah tidak menggunakan jilbab, berpakaian tapi telanjang, dia tidak ingkari juga. Seseorang melihat khamr diminum, melihat riba menyebar, wajahnya tidak marah karena Allah Subhanahu wa Ta’ala, tidak memerintahkan perbuatan ma’ruf dan tidak mencegah kemungkaran. Sehingga kemaksiatan-kemaksiatan di antara kita sesuatu yang terbiasa. Inna Lillahi wa Inna Ilaihi Raji’un.

Syaikh Rahimahullah berkata, “Apabila kita meninggalkan amar ma’ruf nahi munkar maka akan terjadi banyak maksiat dan dosa. Dan hati manusia menjadi gelap. Sehingga mereka tidak mengetahui yang baik dan mereka tidak mengingkari kemungkaran. Ketika ini terjadi, kaum munafik dan para dai yang mendakwahkan kesesatan akan semangat untuk berdakwah (hal ini karena orang-orang baiknya tidak mau amar ma’ruf nahi munkar).”

Allah berfirman dalam surat At-Taubah:

الْمُنَافِقُونَ وَالْمُنَافِقَاتُ بَعْضُهُم مِّن بَعْضٍ ۚ يَأْمُرُونَ بِالْمُنكَرِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمَعْرُوفِ

Orang-orang munafik yang laki-laki dan wanita, sebagian mereka dengan sebagian yang lain tujuannya satu. Yakni mereka saling bahu-membahu untuk memerintahkan kemungkaran dan untuk mencegah ma’ruf.” (QS. At-Taubah[9]: 67)

Kemungkaran diperintahkan, dibiarkan, didukung, disokong, tapi kema’rufan dicela, dibully. Ini sifat orang-orang munafiqun. Jika ada yang baik dan sesuai dengan syariat Islam, ditahan, dicela dan seterusnya.

Kewajiban Menegakkan Amar Ma’ruf Nahi Munkar

Syaikh Rahimahullah berkata bahwa wajib setiap kita -tentunya semampunya- untuk menegakkan amar ma’ruf nahi munkar. Setiap kita sesuai dengan kemampuannya.

Ketika kita menjadi orang tua, perhatikan rumah kita. Jangan sampai masuk ke dalam rumah kita satu maksiat pun. Ini akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah Subhanahu wa Ta’ala.

قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا

“Jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka.” (QS. At-Tahrim[66]: 6)

Jangan biarkan masuk ke dalam rumah kita maksiat. Jangan biarkan keluarga kita berbuat maksiat. Rasul Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَرًا فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ ، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ ، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ ، وَذَلِكَ أَضْعَفُ الْإِيمَانِ

“Barangsiapa yang  diantara kalian melihat kemungkaran hendaknya dia rubah dengan tangannya, apabila tidak sanggup rubah dengan lisannya, apabila tidak sanggup rubah dengan hatinya. Dan itu merupakan keimanan yang paling lemah.” (HR. Muslim)

Keuntungan Menegakkan Amar Ma’ruf Nahi Munkar

Kalau kita menegakkan amar ma’ruf nahi munkar, buah apa yang akan kita dapatkan? Ada lima buah yang akan kita dapatkan dari beramar ma’ruf nahi mungkar.

1. Menjadi sebaik-baik umat

Kita akan menjadi sebaik-baik umat yang dikeluarkan di atas muka bumi. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

كُنتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّـهِ ۗ

Kalian adalah sebaik-baik umat yang dikeluarkan untuk manusia, kalian memerintahkan perbuatan baik dan mencegah manusia dari kemungkaran dan kalian beriman kepada Allah.” (QS. Ali-Imran[3]: 110)

2. Allah akan menolong kita

Apabila kita memerintahkan amar ma’ruf nahi munkar, Allah akan menolong kita dan Allah akan jadikan kita kokoh di atas muka bumi ini. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

وَلَيَنصُرَنَّ اللَّـهُ مَن يَنصُرُهُ ۗ إِنَّ اللَّـهَ لَقَوِيٌّ عَزِيزٌ ﴿٤٠﴾ الَّذِينَ إِن مَّكَّنَّاهُمْ فِي الْأَرْضِ أَقَامُوا الصَّلَاةَ وَآتَوُا الزَّكَاةَ وَأَمَرُوا بِالْمَعْرُوفِ وَنَهَوْا عَنِ الْمُنكَرِ ۗ وَلِلَّـهِ عَاقِبَةُ الْأُمُورِ ﴿٤١﴾

Allah pasti menolong orang yang menolongnya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa. Apabila orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi niscaya mereka menegakkan shalat, menunaikan zakat, menyuruh berbuat ma’ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan akibat perkara yang baik adalah milik Allah Subhanahu wa Ta’ala.” (QS. Al-Hajj[22]: 40-41)

Jadi apabila kita beramar ma’ruf nahi munkar, maka akan tersebarlah kebaikan di tengah-tengah manusia. Setiap kita kalau melakukan ini tersebar kebaikan di tengah-tengah manusia, maksiat jadi sedikit. Kalau sudah sedikit berarti kita sudah menolong agama Allah dan Allah menolong kita.

3. Allah menurunkan rahmatNya

Buah manis dari amar ma’ruf nahi munkar adalah Allah menurunkan rahmatNya kepada kita di dunia dan di akhirat. Di dunia Allah turunkan rahmatNya kepada kita semua. Didalam surat At-Taubah ayat 71 Allah berfirman:

وَالْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتُ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ ۚ يَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَيُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَيُطِيعُونَ اللَّـهَ وَرَسُولَهُ ۚ أُولَـٰئِكَ سَيَرْحَمُهُمُ اللَّـهُ

Orang-orang yang beriman laki-laki dan wanita sebagian mereka wali dari sebagian yang lain, sifat mereka beramar ma’ruf nahi munkar, menegakkan shalat, membayar zakat dan taat kepada Allah serta RasulNya. Mereka adalah orang-orang yang Allah akan memberi rahmat Allah.” (QS. At-Taubah[9]: 71)

4. Allah akan angkat adzab

Allah akan angkat adzab dari orang yang menegakkan amar ma’ruf nahi munkar. Di dalam surat Al-A’raf ayat ke 165 Allah berfirman:

فَلَمَّا نَسُوا مَا ذُكِّرُوا بِهِ أَنجَيْنَا الَّذِينَ يَنْهَوْنَ عَنِ السُّوءِ

Maka ketika mereka lupa dari peringatan, maka kami selamatkan orang-orang yang melarang perbuatan buruk.” (QS. Al-A’raf[7]: 165)

Ini adalah dikalangan Bani Israil. Dimana pada kalangan Bani Israil ada tiga jenis kelompok manusia. Ada kelompok besar. Mereka melakukan kemungkaran berupa memasang jaring dihari jum’at. Hal ini karena pada hari sabtu mereka tidak boleh mencari ikan. Padahal justru dihari sabtu itu ikan sedang banyak-banyaknya. Ini ujian. Mereka mengatakan bahwa mereka tidak mencari ikan dihari sabtu, namun mereka mengambil ikannya dihari ahad.

Mereka pintar, tapi kepintarannya digunakan untuk maksiat yang mendatangkan murka Allah. Maka turunlah adzab Allah. Allah merubah mereka menjadi kera kemudian meninggal semua.

Dari sini ada pelajaran bagaimana bahayanya al hilah الحيلة. Yaitu mencari-cari bagaimana yang haram menjadi halal. Riba menjadi bukan riba.

Dari sini kita juga belajar bahwa kita harus takut kalau hidup kita dimudahkan oleh Allah, kaya, segala urusan mudah, tapi dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan syariat. Karena suatu saat pasti akan Allah binasakan. Namanya istidraj.

Simak pada menit ke-27:19

Download Kajian Tentang Amar Ma’ruf Nahi Munkar – Kitab Ahsanul Bayan


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/47733-amar-maruf-nahi-munkar/